Munculnya nama atau gelar Maria yaitu Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel tidak bisa lepas dari sejarah para lahirnya para Karmelit. Para Karmelit awali ketika masih tinggal di Gunung Karmel, tidak hanya menghormati Elia sebagai bapa para pertapa tetapi juga Bunda Maria. Bunda Maria mendapatkan tempat istimewa dalam hidup para Karmelit awali. Hal tersebut dibuktikan dengan dibangunnya kapel pertama yang dipersembahkan kepada Bunda Maria. Bagaimana Maria menjadi begitu istimewa di mata para Karmelit? Menurut salah satu tafsiran atau tulisan pendahulu, ketika Elia naik ke gunung untuk melihat apakah tanda-tanda hujan sudah muncul atau belum, muncul awal kecil sebesar telapak tangan, dan awan kecil itu ialah lambang atau simbol Bunda Maria sendiri yang memberikan kehidupan dan kesegaran. (1 Raj 18:44).
Maria sebagai Saudari
Keterikatan para Karmelit dengan Maria dilanjutkan sebagai suatu tradisi yang kuat lewat tulisan-tulisan para Karmelit abad pertengahan. Diantaranya dokumen-dokumen dari Kapitel Jendral Montpellier tahun 1287 yang menyatakan bahwa mantol putih dipakai untuk menggantikan mantol bergaris-garis gaya Palestina yang selama itu dipakai para pertapa pertama. Disamping itu karena lahir dari penghayatan yang sangat mendalam akan Bunda Maria, nama resmi Ordo Karmel memakai nama Maria yaitu Ordo Para Saudara Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel. Pada awal tahun 1252 nama Ordo “Para Saudara Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel” muncul dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Ordo oleh Paus Inocentius IV. Sedangkan sebutan “Saudara-saudara” dalam Ordo Karmel berarti: kelompok rekan seperti biarawan lain, yang bersikap sebagai saudara orang lain dan kaum miskin yang mereka layani sebagai biarawan pengemis. Meskipun demikian para Karmelit mengembangkan cita-cita ini ke dalam persaudaraan secara khusus, dengan Maria sebagai saudari, yang mereka teladani dalam hidup mereka yang murni.
Maria Sebagai Pelindung dan Ibu
Maria adalah pelindung semua orang termasuk para Karmelit. Perlindungan Maria mempunyai makna penyerahan suci. Penyerahan itu pertama-tama berarti suatu tindakan keagamanan dan ini hanya dapat dilakukan pada Tuhan. Oleh sebab itu kalau kita berbicara tentang penyerahan kepada Santa Perawan Maria, maka ini merupakan penyesuaian kata untuk maksud khusus, yaitu untuk devosi kepada Bunda Maria dan dengan intensi khusus.
Selain sebagai pelindung para Karmelit, mereka juga menjadikan Maria sebagai ibu rohani. Kita adalah putera-putera Maria dan saudara-saudara Kristus, putera Maria dan pembebas. Penekanan Maria sebagai Ibu ditemukan dalam tulisan-tulisan Karmel terdahulu termasuk tulisan orang-orang kudus seperti Teresia Kanak-Kanak Yesus.”Maria lebih sebagai ibu daripada sebagai ratu”. Sedangkan Beato Titus Brandsma mengatakan, bahwa para Karmelit dengan mengikuti Maria sebagai Ibu Yesus membawa Yesus secara rohani masuk ke dalam dunia masa kini.
Implikasi
Seturut teladan Maria para Karmelit hendaknya mempunyai penghayatan yang mesra dengan Bunda Maria. Bunda Maria adalah rekan atau saudari Karmel sudah sepatutnya dalam karya serta pelayanannya berjalan bersama Maria dan membawa Yesus ke dunia. Ini merupakan bagian dari doa kontemplatif dan pelayanan para Karmelit untuk melanjutkan tugas keibuan Maria. untuk menjadi Yesus dan Maria yang lain di dalam dunia, mereka harus disatukan dengan Yesus dan Maria dalam doa mistik dan pelayanan.
Sedangkan kita bagi umat beriman diajak untuk juga meneladan Maria salah satunya kerendahan hati Maria untuk mendampingi Yesus. Dalam praktek devosi kepada Bunda Maria banyak orang masih terjebak pada pemikiran klasik bahwa bila berdoa kepada Bunda Maria maka doa tersebut mudah dikabulkan. Pemikiran seperti ini hendaknya tidak mengerdilkan kita dalam menghayati iman. Devosi kepada Bunda Maria bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Yesus lewat perantaraan Maria.
Perayaan Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel diperingati setiap tanggal 16 Juli. Perayaan ini menunjukkan kepada kita suatu makna perjuangan:
Allah Engkau telah menghiasi Ordo dengan gelar mulia Santa Perawan Maria, Bunda PuteraMu. Maka kami mohon, berilah agar kami yang pada hari ini merayakan dengan meriah peringatannya, dikuatkan oleh bantuannya dan dapat mencapai puncak gunung yakni Yesus Kristus PuteraMu yang hidup dan berkuasa….
By Willy Nggona
0 komentar:
Post a Comment